Wanita-wanita X-Men lain boleh iri pada Jean Grey. Jean boleh dibilang “tangan kanan”-nya Profesor Xavier. Kemampuan telepatik yang dimilikinya hampir setara dengan kemampuan sang Profesor (beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa kemampuannya itu malah lebih hebat dari Profesor X). Jean juga ahli telekinetika dan bisa menggerakkan benda-benda tanpa menyentuhnya. Selain itu, Jean jadi rebutan antara dua jagoan X-Men ternama: Cyclops, yang dianggap sebagai panglima dalam X-Men, dan Wolverine, jagoan paling cool di sekolah Mutan itu.
Tapi keunggulan Jean yang terbesar dibanding X-Men lainnya adalah: dia merupakan murid langsung Profesor X. Perkembangan kemampuan mutannya dibimbing dan diarahkan langsung oleh sang mentor, Profesor X. Dalam komik X-Men Origins: Jean Grey (diterbitkan oleh Marvel Universe pada tanggal 13 Agustus 2008), diceritakan proses awal pembimbingan kemampuan mutan yang dimiliki Jean Grey ini dan fase awal dia “bersekolah” di Xavier's School for Gifted Youngsters, sekolah pendidikan para mutan yang didirikan oleh Profesor Xavier.
Ditulis oleh Sean McKeever, sebenarnya kisah dalam komik ini tidak terlalu “seru” malah cenderung bernuansa cerita remaja. Mungkin karena sebenarnya komik ini memang dimaksudkan untuk menggambarkan sosok Jean Grey yang masih remaja dan pergulatannya menghadapi kemampuan mutan dalam dirinya. Untuk yang suka X-Men dan tahu bahwa “kelak” Jean Grey ini akan mengalami tranformasi-tranformasi yang hebat, kisah dalam X-Men Origins: Jean Grey ini cenderung agak “biasa”.
Tapi tunggu dulu, jangan kecewa dulu. Mike Mayhew, yang kebagian menggambar komik ini, sungguh hebat. Goresan pensilnya benar-benar indah. Membuat komik ini jadi sangat layak dikoleksi. Nuansa kisah remaja di dalamnya jadi boleh dikatakan sempurna. Sebenarnya, seri X-Men Origins ini memang dibuat untuk menonjolkan segi emosional para anggota X-Men pada saat mereka berhadapan dengan kemampuan mutan dalam dirinya untuk pertama kali.
SINOPSIS:
Musuh terbesar seorang telepatis adalah dirinya sendiri. Jean Grey terus menerus menyalahkan dirinya sendiri karena kematian temannya. Kemampuan telepati dalam dirinya membuatnya mampu merasakan penderitaan yang dialami oleh temannya ketika sekarat. Begitu kuatnya perasan itu hingga membuatnya seolah-olah menjadi “orang lain” yang asing bagi keluarganya. Ia sering histeris dan menyakiti diri sendiri sampai-sampai keluarganya harus mengosongkan kamar Jean untuk mencegahnya melakukan hal itu. Lalu datanglah Professor Charles “X” Xavier ke rumahnya.
Di bawah bimbingan Professor X, Jean diajari untuk memanfaatkan kemampuan telepati dan telekinetik yang ia miliki. Profesor X juga menyelami penyesalan yang dirasakan oleh Jean Grey. Menyadarkan Jean bahwa penyesalan bukanlah sesuatu yang seharusnya menjerat jiwa Jean. Meskipun sempat mengalami kegagalan, karena menyangka Jean sudah siap menghadapi orang banyak, tetapi akhirnya Jean bisa mengubur penyesalan itu dengan kemampuannya sendiri.
Professor X akhirnya mengajak Jean untuk memasuki sekolah mutan miliknya. “Marvel Girl”, demikian julukan pertama Jean, mulai mengikuti latihan-latihan bersama-sama anggota lainnya. Pada tahap ini, Jean masih mengalami pemantapan jiwa yang akhirnya membuat dirinya menyadari bahwa ia memang seorang gadis remaja yang benar-benar normal.
Cerita: Sean McKeever
Letterrer: Nate Piekos – B
Other: Mike Mayhew
Pertama terbit: 13 Agustus 2008
Terbitan: MARVEL UNIVERSE
Rating: RATED T+
Format: Komik
Bahasa: Inggris
Quotes:
Professor X: “You needn’t spend the rest of your life endlessly revisiting past miseries. You simply need to to take the proper path”
Professor X: “That isn’t what I do, John. Jean’s abilities aren’t an affliction. They’re a gift.”
Sources : www.marvel.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar