Kamis, 24 Maret 2011

X-Men Origins: Beast

Dulu, saat pertama kali menonton film kartun dan membaca X-Men, salah satu hal menarik yang paling teringat adalah: tidak ada yang seaneh penampilan Henry Phillip “Hank” McCoy alias “Beast” di X-Men. Tubuhnya besar berbulu biru, posturnya seperti gorila, kaki dan tangannya luar biasa besar, jarinya bercakar dan ia punya sepasang gigi taring. Dia tangkas, jungkir balik, suka bergelantungan dengan kaki dan kepala terbalik dan, jika bergerak saat bertempur, gesturnya memang seperti hewan—agak membungkuk dengan tangannya yang panjang itu menyentuh tanah. Tapi, yang teraneh dari penampilannya, dan ini bagian yang paling menarik, adalah: jika sedang berada di markas X-Men, ia berkacamata. Bukan jenis kacamata keren seperti punya Cyclops yang berfungsi sebagai pengendali kekuatan sorot matanya, tapi benar-benar jenis kacamata untuk membaca! 

Mutan satu ini memang istimewa. Terpintar dan paling jenius di antara teman-temannya. Kutu buku dan, kalau tidak salah, dia satu-satunya yang menyandang gelar profesor selain Xavier. Dalam kisah-kisah X-Men, bentuk tubuhnya yang paling “hewani” itu bukanlah andalannya. Kecerdasannyalah yang menjadi senjata. Memang, dalam X-Men, kebanyakan peran Beast yang paling menonjol adalah sebagai “jagoan markas”. Ia ikut membangun Cerebro, ruangan (atau lebih tepatnya “alat”) yang dipakai oleh Xavier untuk melacak keberadaan mutan di dunia. Ia jago komputer dan juga cemerlang dalam bidang genetika. 


Dalam komik X-Men Origins: Beast, terbit tanggal 3 September 2008, tubuh Beast belum berbulu (bulu-bulu di sekujur tubuh Beast, yang membuat penampilannya seperti hewan, tumbuh akibat percobaan-percobaan yang dilakukannya). Keanehannya mungkin hanya pada tangan dan kakinya yang besar, selebihnya: “normal”. Ia “anak kampus” yang pintar, punya teman dekat wanita yang hampir sama pintar, jadi “football hero”, dan punya “musuh” seorang mahasiswa yang menyebalkan. Tapi, seperti pernah dikatakan Xavier, “Mutan adalah kekuatan, dan mereka selalu dicari”. McCoy akhirnya harus memilih antara dua dunia. 


Dengan penulis cerita Mike Carey dan colorist J.K Woodward, komik ini bisa dibilang unik terutama karena model pewarnaannya. Woodward membuat kesan seolah-olah gambar di komik ini dibuat dengan model yang benar-benar ada. Tidak seperti komik superhero seperti biasanya, postur-postur manusia dalam komik ini tidak tampak “berotot” atau tampil “atletis” namun karena itulah jadi terkesan lebih riil. Garis-garisnya pun tidak terlalu tajam. Meskipun dari segi cerita terkesan biasa tapi dari segi gambar boleh dibilang luar biasa. Memberi sentuhan berbeda untuk tokoh yang istimewa.

Sinopsis:
Henry “Hank” McCoy jelas seorang mahasiswa yang cemerlang di kelasnya. Sampai-sampai ketika ia “hanya” mendapat nilai B plus dalam ujian genetika, Jennifer, temannya, jadi bertanya-tanya heran sebab Henry begitu terkenal akan kecerdasannya. Lalu kemudian tanpa sengaja mereka melewati lapangan football. Pelatih football itu, yang tadinya iseng menyuruh Henry menendang bola football, terkesan oleh kekuatan Henry dan memasukkannya ke dalam timnya. Henry pun jadi bintang lapangan football yang terkenal kekuatan dan ketangkasannya di lapangan. Ia bahkan punya julukan “Golden Arm”.


Kekuatan dan ketangkasan Henry membuat seorang penjahat bernama Conquistador tertarik. Ia menculik orang tua Henry dan memaksa Henry untuk mencuri sebuah prototipe reaktor fusi dingin di tempat ayah Henry bekerja. Mau tak mau, Henry pun melakukannya. Tapi kejadian tersebut membuat Henry menyadari kekuatan mutan yang dimilikinya. Ia berhasil mengalahkan Conquistador dan membebaskan orang tuanya. 


Sayangnya, orang tua Henry yang kaget melihat kekuatan anak mereka malah menjadi ketakutan. Henry, yang telah mengetahui bahwa ayahnya pernah terpapar radiasi dan kejadian itu telah merubah gen dalam dirinya, mengatakan pada orang tuanya bahwa ia adalah seorang mutan. Orang tuanya tidak bisa menerima kenyataan itu. Ketika keadaan tampaknya semakin memburuk, tiba-tiba saja kedua orang tua Henry seolah-olah hilang ingatan dan tidak mengenal Henry. Malahan mereka berterima kasih karena Henry telah membantu mereka mengganti ban mobil. Lalu mereka pergi begitu saja.


Ternyata ini adalah perbuatan Professor Xavier yang datang ke tempat itu bersama dengan Cyclops, Iceman, dan Archangel. Xavier menghapus segala ingatan orang tua tentang Henry. Henry pun akhirnya diminta memilih, apakah ia akan kembali ke kehidupannya yang dulu, yang telah membenci dan takut terhadapnya, ataukah ikut dengan Xavier.

Cerita: Mike Carey
Colorist: J.K. Woodward
Letterer: Rus Wooton
Other: Chris Eliopoulos
Pertama terbit: 3 September 2008
Terbitan: MARVEL UNIVERSE
Rating: RATED T+
Format: Komik
Bahasa: Inggris

Quotes:
Jennifer Nyles: “Normal’s not a straitjacket Hank.”
Henry McCoy: “You’re right. It’s an anchor.”
Jennifer Nyles: “Well it’s not an achor that you need okay? You’re big and strong and you’ve got broad shoulders. Just be yourself. You’ll be something pretty unforgettable.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar