Arab lawan China, penontonnya dari Yunani, negara mana yang menang? Jawabannya: tidak ada yang menang, yang terjadi adalah ketiga kedutaan negara masing-masing mengirimkan keluhan ke kantor polisi, sebab ini bukan pertandingan sepakbola atau olahraga apapun tapi tabrakan mobil dalam cerita Agen Polisi 212. Yup, Arthur balik lagi di nomor ketiga seri Agen Polisi 212 yang berjudul Dilarang Masuk (Sens Interdit), terbit pertama kali pada tahun 1983 di Belgia. Ada dua belas cerita komik pendek dalam seri komik ini.
Di seri ketiga ini, Arthur Delfouille, si Agen 212, banyak ditampakkan sebagai orang yang berhati baik. Karena kebaikan hatinya ini, ada karakter baru dalam komik ini yang bernama Wilfred. Wilfred ini adalah seekor anjing jalanan yang kemudian menjadi peliharaannya Arthur, Cerita tentang bagaimana Wilfred bisa dipelihara oleh Arthur agak aneh dan melibatkan Komisaris atasan Arthur.
Tapi Arthur tetaplah agen yang sembrono. Suatu ketika ia secara tidak sengaja malah menghisap ganja milik tahanan yang tergeletak di atas meja kantornya dan teler. Cauvin dalam kisah ini dengan cerdas memberikan boks terakhir yang bisa membuat tertawa. Kekurangan yang terasa dalam komik nomor tiga ini mungkin kisahnya yang terlalu berpanjang-panjang.
Naskah: Raoul Cauvin
Gambar: Daniel Kox
Penerbit: Dupuis (di Indonesia oleh Misurind dan Gramedia)
Tahun Terbit Pertama: 1983
Bahasa: Indonesia
Klik di sini untuk mendownload komiknya
Read more!
Rabu, 08 Juni 2011
Agen Polisi 212 #3 : Dilarang Masuk
Agen Polisi 212 #2: Atas Nama Hukum
Jangan berani macam-macam terhadap istri polisi apalagi jika ia bernama Louise Delfouille, istri dari Arthur Delfouille alias Agen Polisi 212. Nyonya yang satu ini punya banyak akal untuk membalas dendam pada orang yang berani membuatnya marah. Dalam satu bagian cerita berjudul “Jangan Macam-macam Sama Istri Polisi”, diceritakan bagaimana kejahilan Ny. Delfouille ini dalam mengerjai seorang polisi baru di kantor suaminya. Dibuatnya polisi baru itu akhirnya menyerah pada keinginan sang Nyonya dan terpaksa melanggar prinsipnya sendiri.
Read more!
Selasa, 07 Juni 2011
Agen Polisi 212 #1 : 24 Jam Sehari
Takut polisi? Bacalah seri komik Agen Polisi 212 dan berkenalanlah dengan Arthur Delfouille, dijamin Anda tertawa terbahak-bahak. Tokoh Arthur ini adalah seorang polisi bertubuh gemuk, bertampang galak dengan kumis melintang, dan (maunya) sigap serta cekatan, tapi anehnya seringkali bernasib apes saat melakukan tugas-tugas kepolisiannya.
Serial Agen Polisi 212 atau dalam bahasa aslinya L’Agent 212 adalah komik yang berasal dari Belgia. Setiap serinya berisikan cerita-cerita komik pendek yang ditulis oleh Raoul Cauvin dan digambar oleh Daniel Kox. Penerbitnya Dupuis yang juga menerbitkan serial terkenal Spirou, Le Petit Spirou dan Cedric. Di Indonesia, komik ini pernah diterbitkan oleh Misurind dan kemudian oleh Gramedia.
Dalam seri pertama yang berjudul 24 Jam Sehari (24 heures sur 24), Arthur beberapa kali direpotkan oleh seorang tua yang terus-terusan berusaha bunuh diri. Usaha si orang tua itu memang selalu gagal, tapi Arthur ikut-ikutan kena sialnya dan keduanya sama-sama masuk rumah sakit. Dalam kisah lain, digambarkan bagaimana galaknya Arthur terhadap polisi baru dan bersikap sok taat aturan, dan akhirnya Arthur juga kena sial.
Selain penggambarannya yang sederhana, cerita dalam komik ini pun sederhana. Tapi kesederhanaan itulah yang membuat kekonyolan dalam komik ini terasa kocak dan mudah dicerna. Mungkin karena inilah, komik L’Agent 212 menjadi salah satu komik best seller di Perancis pada tahun 2006. Nah, jika Anda menyukai komik yang kocak, jangan lewatkan komik ini. Pulele! Pulele!
Naskah: Raoul Cauvin
Gambar: Daniel Kox
Penerbit: Dupuis (di Indonesia oleh Misurind dan Gramedia)
Tahun Terbit Pertama: 1981
Bahasa: Indonesia
Senin, 06 Juni 2011
Batman and Robin #2: Batman Reborn Part II
Setiap superhero punya masa adaptasinya sendiri. Ada saat-saat mereka meragukan kemampuan mereka sendiri, bertanya-tanya apakah memang dirinya pantas menjadi seorang superhero, dan membanding-bandingkan dirinya dengan superhero lain. Tapi pada saat seperti inilah pembaca bisa memandang mereka sebagai “manusia biasa”. Inilah yang terjadi pada diri Richard “Dick” Grayson yang kebagian peran menggantikan Bruce Wayne menjadi Batman di Batman and Robin #2: The Circus of Strange atau Batman Reborn Part II.
Inti cerita pada komik ini berkisar pada kebimbangan Dick Grayson akan keputusannya menggantikan Bruce Wayne dan pertengkarannya dengan Damian Wayne alias Robin mengenai prinsip kerja mereka dalam menumpas kejahatan. Mereka berdua masih berhadapan dengan kelompok Circus of Strange yang dipimpin oleh Pyg. Seperti biasa, Alfred, sang pembantu sepanjang zaman yang bijaksana, berperan banyak dalam komik ini.
Terbit pada bulan September 2009, komik dengan penulis cerita dan artis yang masih sama dengan nomor perdananya ini banyak mendapatkan pujian. IGN memberikan nilai 9.3 (amazing) untuk komik ini. Grant Morrison memang piawai dalam membuat cerita untuk nomor dua ini dan goresan Frank Quitely sudah lumayan akrab di mata. Mungkin yang agak kurang adalah pewarnaannya yang “terlalu cerah” untuk ukuran serial komik Batman yang selama ini dikenal cenderung berlatar gelap dan beberapa ketidakrapian boks. Untungnya di Quitely mampu menambalnya dengan adegan berantai sehingga lumayan enak dilihat.
Writer: Grant Morrison
Artist: Frank Quitely
Colorist: Alex Sinclair
Publisher: DC Comic
Tanggal terbit: September 2009
Bahasa: Inggris
Rabu, 01 Juni 2011
Joker Asylum I : The Joker
“Siapakah yang lebih sakit jiwanya? Joker yang “mengacau” di sebuah acara kuis di stasiun TV, para eksekutif stasiun TV itu yang membiarkan si Joker mengacau karena bisa meningkatkan rating (meskipun ada resiko kematian bagi para peserta dan penonton di studio itu), ataukah para penonton yang cuma bengong menonton tayangan itu di TV mereka masing-masing?” Pertanyaan itu diajukan sendiri oleh Joker di akhir cerita komik ini.
Terbit sebagai nomor pembuka miniseri Joker Asylum I dari DC Comic pada bulan Juli 2008, The Joker : The Joker’s Mild tidak terlalu bagus. Ada ketidak konsistenan coretan dalam penggambaran karakter Joker. Pada awal cerita, gambar Joker lebih mirip dengan tokoh Joker dalam film Batman yang diperankan oleh Jack Nicholson, namun di beberapa bagian selanjutnya, gambaran itu berubah menjadi Joker yang diperankan oleh Heath Ledger pada film Batman The Dark Knight. Ketidak konsistenan ini lumayan mengganggu, apalagi jika pembaca tidak terlalu mengakrabi jenis coretan yang berbentuk kasar seperti yang ditampilkan dalam komik ini. Konon DC sengaja menerbitkan miniseri Joker Asylum ini sebagai cara untuk membantu promosi film Batman : The Dark Knight yang rilis pada tahun 2008.
Untungnya, dari segi cerita, komik ini bisa dikatakan lumayan meskipun sangat sederhana. Ada semacam satire dan pelajaran moral dari Joker sendiri dalam cerita yang ditulis oleh Arvid Nelson ini. Komik ini tidak berdarah-darah atau pernuh action seperti komik superhero pada umumnya. Batman, sang musuh bebuyutan Joker, pun hanya muncul sesaat. Fokus cerita berkisar pada moral-moral dan kepentingan-kepentingan para tokoh di dalamnya. Joker dalam komik ini lumayan berkarakter. Jadi, jika Anda memang menyukai Joker sebagai salah satu lawan Batman yang paling cerdik, komik ini lumayan untuk dikoleksi, tapi siap-siaplah kecewa karena ilustrasinya.
Writer: Arvid Nelson
Artist: Alex Sanchez
Publisher: DC Comic.
Tanggal terbit: Juli 2008
Bahasa: Inggris
Langganan:
Postingan (Atom)